Selasa, 14 Februari 2017

CARA MEMBUDIDAYAKAN BUNGA MAWAR

 CARA MEMBUDIDAYAKAN BUNGA MAWAR
         Bunga Mawar - Mawar merupakan tanaman hias berupa herba dengan batang berduri. Mawar yang dikenal nama bunga ros atau Ratu Bunga merupakan simbol atau lambang kehidupan religi dalam peradaban manusia. Bunga ini juga sering digunakan oleh para remaja untuk diberikan pada kekasih sebagai tanda cintanya. Bunga ini banyak ditanam dihalaman rumah. Bunga yang berwarna merah yang menghiasi rumah menjadi lebih indah ini mudah untuk ditanam.

Cara Budidaya Tanaman Hias

 BUDIDAYA TANAMAN HIAS

Di Indonesia berkembang aneka jenis mawar hibrida yang berasal dari Holand (Belanda). Mawar yang banyak peminatnya adalah tipe Hybrid Tea dan Medium, memiliki variasi warna bunga cukup banyak, mulai putih sampai merah padam dan tingkat produktivitas tinggi: 120-280 kuntum bunga/m2 /tahun.

SYARAT TUMBUH

1.     Iklim

a . Angin tidak mempengaruhi dalam pertumbuhan bunga mawar.
b. Curah hujan bagi pertumbuhan bunga mawar yang baik adalah 1500-3000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 5-6 jam per hari. Di daerah cukup sinar matahari, mawar akan rajin dan lebih cepat berbunga serta berbatang kokoh. Sinar matahari pagi lebih baik dari pada sinar matahari sore, yang menyebabkan pengeringan tanaman.
c. Tanaman mawar mempunyai daya adaptasi sangat luas terhadap lingkungan tumbuh, dapat ditanam di daerah beriklim dingin/sub-tropis maupun di daerah panas/tropis. Suhu udara sejuk 18-26 derajat C dan kelembaban 70-80 %.

2.      Media Tanam

>  Penanaman dilakukan secara langsung pada tanah secara permanen di kebun atau di dalam pot. Tanaman mawar cocok pada tanah liat berpasir (kandungan liat 20-30 %), subur, gembur, banyak bahan organik, aerasi dan drainase baik.
>   Pada tanah latosol, andosol yang memiliki sifat fisik dan kesuburan tanah yang cukup baik.
>  Derajat keasaman tanah yang ideal adalah PH=5,5-7,0. Pada tanah asam (pH 5,0) perlu pengapuran kapur Dolomit, Calcit atupun Zeagro dosis 4-5 ton/hektar.
Pemberian kapur bertujuan untuk menaikan pH tanah, menambah unsur-unsur Ca dan Mg, memperbaiki kehidupan mikroorganisme, memperbaiki bintil-bintil akar, mengurangi keracunan Fe, Mn, dan Al, serta menambah ketersediaan unsurunsur P dan Mo. Tanah berpori-pori sangat dibutuhkan oleh akar mawar.

Pembibitan

1.      Persyaratan Bibit
Supaya biji tumbuh dengan baik, pilih biji yang sehat dengan memasukan ke dalam air (yang baik akan tenggelam, yang mengapung dibuang).

2.      Penyiapan Benih
Tahap-tahap penyiapan benih tanaman dari biji:
a) Pemilihan buah
- Pilih buah mawar dari tanaman induk yang sudah produktif berbunga dan jenis unggul sesuai keinginan.
- Petik buah mawar terpilih yang sudah matang (masak) di pohon.

3.      Teknik Penyemaian Benih
a)      Ambil (angkat) biji-biji mawar dari buah yang telah membusuk dalam media semai.
b)      Pilih biji-biji mawar yang baik, yaitu bernas yang tenggelam bila dimasukkan ke dalam air
c)      Cuci biji mawar dengan air bersih.
d)     Tiriskan biji-biji mawar terpilih ditempat teduh untuk segera disemaikan pada bak persemaian.
e)      Semaikan biji mawar secara merata menurut barisan pada jarak antar-baris 5- 10 cm. Biji akan berkecambah pada umur empat minggu setelah semai.

4.      Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
a)      Siram media persemaian mawar secara kontinu 1-2 kali sehari.
b)      Sapih (perjarang) bibit mawar yang sudah cukup besar ke dalam polybag kecil yang sudah diisi media campuran tanah, pasir dan pupuk organik (1:1:1).

5.      Pemindahan Bibit
Pindahkan tanam bibit mawar yang sudah berumur 22 bulan ke kebun/tempat penanaman yang tetap (permanen).

Cara Budidaya Tanaman Hias


PENGOLAHAN MEDIA TANAM
Tempat penanaman mawar dapat dilakukan di lahan kebun, taman dan dalam pot. Tata cara penyiapan lahan untuk kebun mawar agak berbeda dengan dalam pot/polybag.
Persiapan:
a.       Penyiapan lahan kebun/taman
- Lahan untuk kebun/taman mawar dipilih tanah gembur, subur dan mendapat sinar matahari langsung (terbuka).
- Bersihkan lokasi kebun dari rumput-rumput liar/batu kerikil.
b.      Penyiapan media dalam pot
- Siapakan media tanam berupa tanah subur, pupuk organik (pupuk kandang, kompos, Super TW Plus) dan pasir. Komposisi media campuran tanah, pupuk kandang, kompos dan pasir, 1:1:1. Campuran tanah dengan Super TW Plus perbandingan 6:1.
- Sediakan pot yang ukurannya disesuaikan dengan besar kecilnya tanaman mawar. Pot yang paling baik adalah pot yang terbuat dari bahan tanah dan tidak dicat.
- Siapkan bahan-bahan penunjang lainnya seperti pecahan bata merah atau genteng atau arang. Bahan tersebut dapat berfungsi sebagai pengisap kelebihan air (drainase) dan memudahkan sewaktu pemindahan tanaman ke pot atau tempat tanam yang baru.
c.       Pengisian media tanam ke dalam pot
- Dasar pot dilubangi untuk kelebihan air.
- Basahi pot dengan air hingga cukup basah.
- Isikan pecahan bata merah/genting/arang pada dasar pot setebal ±1 cm sampai sepertiga bagian pot, lubang pembuangan air di dasar pot jangan tersumbat.
- Isikan serasah (humus) secara merata setebal ± 1cm di atas lapisan bata merah/genting.
- Isikan media tanam campuran tanah, pasir dan pupuk kandang/ kompos (1:1:1) atau campuran tanah dengan pupuk organik Super TW Plus (6:1) ditambah sedikit abu dapur. Pengisian media sampai 90 % penuh atau 0,5- 1,0 cm di bawah batas permukaan pot sebelah atas. Pot siap ditanami bibit (tanaman) mawar.
d.      Pembukaan Lahan
a)Tanah dicangkul/dibajak sedalam ± 30 cm hingga gembur.
b) Biarkan tanah dikeringanginkan selama 15–30 hari agar matang dan bebas dari gas-gas beracun.
e.       Pembentukan Bedengan
Buat bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm, jarak antar bedengan 30-40 cm, dan panjangnya tergantung keadaan lahan. Bila akan dirancang taman mawar yang asimetris, maka penyiapan lahannya dibuat bentukbentuk yang diinginkan, misalnya lingkaran (bulat) atau guludan-guludan yang serasi dengan lingkungan sekitarnya.
f.       Pemupukan
Pupuk organik (pupuk kandang/kompos) 20-30 ton/hektar atau Super TW Plus 4-5 ton/hektar diberikan secara disebar dan dicampur merata bersama tanah sambil merapikan lahan (bedengan). Pemberian pupuk organik dengan dimasukkan (diisikan) ke dalam lubang tanam rata-rata 1-2 kg/tanaman.


TEKNIK PENANAMAN
a.       Penentuan Pola Tanam
Buat lubang tanam pada jarak 60×60 cm atau 70×70 cm, tergantung jenis mawar dan kesuburan tanahnya.
b.      Pembuatan Lubang Tanam
Untuk membuat lubang diperlukan sekop melengkung supaya diperoleh lubang berbentuk silindris. Ukuran lubang 45×45×45 cm. Kedalaman yang baik yaitu bila tanaman diletakkan dalam lubang, kedudukan bagian percabangan utama (bud union) letaknya sejajar dengan permukaan tanah. Akar mawar tidak dapat menembus tanah terlalu dalam, maka tidak perlu mencangkul tanah terlalu dalam, cukup 45–55 cm.

Pada saat membuat lubang, tanah di permukaan (top soil), sub-soil dikumpulkan terpisah, karena akan digunakan untuk menutup lubang kembali. Bila daerah itu tertutup rumput, harus diambil dalam bentuk lempengan-lempengan dan diletakkan di tempat teduh, untuk digunakan sebagai pupuk, dengan memasukkannya ke dalam lubang. Lempengan rumput diletakkan terbalik. Top soil dicampur dengan bahan organik (seperti kompos, pupuk hijau, pupuk kandang dan sebagainya) perbandingan 4 bagian tanah dan 1 bagian bahan organik. Lubang ditimbuni sub-soil dicampur dengan bahan organik (dalam jumlah lebih banyak dari pada campuran untuk top soil) dan super fosfat (dapat juga dipakai tepung tulang) 20%. Jumlah super fosfat 1,5-2 kg per 10 m2 tanah, tepung tulang 1,5-3 kg per 10 m2. Lubang diisi top soil dan bahan organik sampai membentuk gundukan.

Cara Budidaya Tanaman Hias


CARA PENANAMAN
Waktu tanam mawar adalah pada awal musim hujan (bila keadaan airnya memadai dapat dilakukan sepanjang musim/tahun. Tanaman mawar yang ditanam berupa bibit cabutan (tanpa tanah), dan bibit yang berasal dari polybag.

Cara penanaman bibit mawar cabutan :
a.       Bongkar bibit tanaman mawar dari kebun pembibitan secara cabutan.
b.      Potong sebagian batang dan cabang-cabangnya, sisakan 20–25 cm agar habitus tanaman menjadi perdu (pendek).
c.       Potong sebagian akar-akarnya dengan gunting pangkas tajam dan steril.
d.      Rendam bibit mawar dalam air atu larutan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) seperti Dekamon 1–2 cc/liter selama 15–30 menit.
e.       Tanam bibit mawar di tengah-tengah lubang tanam dan akarnya diatur menyebar ke semua arah. Timbun (urug) dengan tanah hingga batas pangkal leher batang.
f.       Padatkan tanah di sekeliling batang tanaman mawar pelan-pelan agar akarakarnya dapat kontak langsung dengan air tanah.
g.      Siram tanah di sekeliling perakaran tanaman hingga basah.
h.      Pasang naungan sementara dari anyaman bambu/bahan lain untuk melindugi tanaman mawar dari teriknya sinar matahari sore hari.

Penanaman bibit mawar dari polybag berbeda dengan penanaman bibit mawar cabutan. Bibit mawar dari polybag dipindahtanamkan secara lengkap bersama tanah dan akar-akarnya.

Tata cara penanaman bibit mawar dari polybag adalah sebagai berikut:
a.       Siram media dalam polybag yang berisi bibit mawar hingga cukup basah.
b.      Angkat polybag kemudian balikkan posisinya sambil ditekuk-tekuk bagian dasarnya agar bibit mawar bersama tanah dan akar-akarnya terlepas (keluar) dari polybag. Bila polybag berukuran besar, maka pengeluaran bibit mawar dapat dengan cara menyobek atau menyayat polybag tersebut.
c.       Tanamkan bibit mawar ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan jauh hari sebelumnya. Letak bibit mawar tepat di tengah-tengah lubang tanam, kemudian urug dengan tanah sampai penuh sambil dipadatkan pelan-pelan
d.      Siram tanah di sekeliling perakaran tanaman mawar hingga cukup basah. Bibit mawar akan langsung segar dan tumbuh tanpa melalui pelayuan atau istirahat dulu.


PEMELIHARAAN TANAMAN
a.       Penyiangan
Kegiatan penyiangan biasanya bersamaan dengan pemupukan agar dapat menghemat biaya dan tenaga kerja. Rumput liar yang tumbuh pada selokan/parit antar bedengan dibersihkan agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit. Penyiangan sebulan sekali (tergantung pertumbuhan gulma), dengan mencabut rumput-rumput liar (gulma) secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman atau membersihkan dengan alat bantu kored/cangkul.
b.      Pemupukan
Jenis dan dosis (takaran) pupuk yang dianjurkan untuk tanaman mawar adalah pupuk NPK (5-10-5) sebanyak 5 gram/tanaman. Bila pertumbuhan tunas lambat dipupuk NPK pada perbandingan 10:10:5, bila tangkainya lemah perbandingan pupuk NPK 5:15:5. Jenis dan dosis pupuk lain adalah campuran pupuk yang terdiri atas: 90–135 kg N ditambah 400 kg P2O5 ditambah 120 kg K2O/ha/tahun atau setara dengan 200– 300 kg Urea ditambah 840 kg TSP ditambah 250 kg KCL/ha/tahun. Berdasarkan hasil penelitian Balai Penelitian Hortikultura (Balitro), tanaman mawar perlu dipupuk pupuk NPK 5 gram/pohon pada saat tanam atau 7–15 hari setelah tanam.

Pemupukan berikutnya secara kontinu tiap 3–4 bulan sekali, tergantung keadaan pertumbuhan tanaman. Dosis dan jenis pupuk yang dianjurkan adalah campuran pupuk Nitrogen 600 kg N ditambah Fosfat 1000 kg P2O5 ditambah Kalium 400 kg K2O/ha/tahun atau setara dengan urea ± 1350 kg ditambah TSP 2100 kg ditambah KCL 800 kg/ha/tahun. Tiap kali pemupukan diberikan 1/4 - 1/3 dosis pupuk 337,5–450 kg Urea ditambah 525–700 kg TSP ditambah 100–133 kg KCl per hektar. Pemberian pupuk sebaiknya pada saat sebelum berbunga, sedang berbunga, dan setelah kuntum bunga layu. Cara pemberian pupuk dengan ditabur dalam paritparit kecil dan dangkal diantara barisan tanaman atau di sekeliling tajuk tanaman, kemudian ditutup dengan tanah tipis dan segera disiram hingga cukup basah.
c.       Pengairan dan Penyiraman
Pengairan dan penyiraman dilakukan:
-         Pada fase awal pertumbuhan (sekitar umur 1-2 bulan setelah tanam), dilakukan secara kontinu tiap hari 1-2 kali. Pengairan berikutnya berangsur-angsur dikurangi atau tergantung keadaan cuaca dan jenis tanah (media).
-         Waktu pemberian air yang baik pada pagi dan sore hari, saat suhu udara dan penguapan air dari tanah tidak terlalu tinggi.
-         Cara pengairan adalah dengan disiram secara merata menggunakan alat bantu emrat (gembor).


PANEN
1.      Ciri dan Umur Tanaman Berbunga
Ciri-ciri bunga mawar siap dipetik (dipanen) untuk tujuan sebagai bunga potong : kuntum bunganya belum mekar penuh dan berukuran normal. Untuk tujuan bunga tabur pemetikan bunga pada stadium setelah mekar penuh.
Waktu panen yang ideal adalah pagi atau sore hari (saat suhu udara dan penguapan air tidak terlalu tinggi). Di beberapa sentra produsen bunga potong melakukan pemetikan bunga mawar pada malam hari.
2.      Cara Pemetikan Bunga
Cara panen bunga mawar adalah dengan memotong tangkai bunga pada bagian dasar (pangkal) atau disertakan dengan beberapa tangkai daun. Alat pemotong bunga mawar dapat berupa pisau ataupun gunting pangkas yang tajam, bersih dan steril.
3.      Periode Panen
Tanaman mawar yang bibitnya berasal dari stek ataupun okulasi dapat dipanen pada umur 4-5 bulan setelah tanam atau tergantung varietas dan kesuburan pertumbuhannya. Pembuangan ini akan produktif bertahun-tahun berkisar 3-5 tahun.

Pasca Panen

1.      Pengumpulan
1) Pengumpulan pascapanen bunga potong mawar:
a)Kumpulkan bunga segera seusai panen dan masukkan ke dalam wadah (ember) yang berisi air bersih. Posisi tangkai bunga diatur sebelah bawah terendam air.
b) Angkut seluruh hasil panen ke tempat pengumpulan hasil untuk memudahkan penanganan berikutnya.
2) Pengumpulan pascapanen bunga mawar tabur:

Kumpulkan kuntum bunga mawar yang baru dipetik ke dalam suatu wadah (keranjang plastik, tampah/ember berisi air bersih).

2.      Penyortiran dan Penggolongan
1)Sortir bunga yang rusak, layu dan busuk pisahkan secara tersendiri.
2) Klasifikasikan bunga berdasarkan jenis, ukuran bunga, panjang tangkai bunga dan warna bunga yang seragam. Pengklasifikasian berdasarkan panjang tangkai bunga dipisahkan ke dalam dua grade. Grade A bunga dengan panjang tangkai lebih dari 60 cm, grade B panjang tangkai kurang dari 60 cm.

3.      Penyimpanan
1)Untuk bunga potong mawar, simpan bunga yang telah dikemas ke dalam ruang penyimpanan bersuhu dingin (cold storage) dengan kelembaban relatif stabil 90 %.
2) Untuk bunga mawar tabur, simpan di tempat/ruangan teduh, dingin, lembab, dan sirkulasi udara baik.

4.      Pengemasan dan Pengangkutan
1) Ikat bunga yang telah diklasifikasikan dan disatukan menjadi suatu ikatan-ikatan. Tiap ikatan berisi 20 tangkai bunga.
2) Kemas ikatan-ikatan bunga tadi ke dalam keranjang/dos karton dan sirkulasi udara baik.
3) Angkut bunga mawar ke tempat sasaran pasar.
4) Alasi pangkai tangkai bunga dengan kapas basah atau masukkan ke dalam botol plastik berisi air, terutama untuk tujuan pengiriman jarak jauh.
5) Tambahkan remukan es di sekitar wadah (kontainer) bunga mawar agar kondisi ruangan alat angkut cukup dingin dan lembab.

5.      Pengemasan
Bunga mawar segar dikemas dengan kotak karton yang baru dan kokoh, baik, bersih dan kering serta berventilasi. Jumlah tangkai sebanyak 15-20 tangkai diikat dan dibungkus. Kemudian dimasukkan ke dalam kemasan karton. Kemasan lain dengan bobot dan jumlah tangkai tertentu dapat digunakan atasdasar kesepakatan antara pihak penjual dan pihak pembeli. Ujung tangkai bunga dimasukkan ke dalam kantong plastik berisi kapas basah mengandung bahan pengawet. 

CARA MENYAMBUNG MANGGA KOMBINASI

 

 CARA MENYAMBUNG MANGGA KOMBINASI :SATU TANAMAN VARIETAS

Two in One : Thai Super Mango


Tabulampot mangga "five in one"
Menanam tanaman buah, baik itu di lahan luas, lahan terbatas, maupun lahan sempit adalah hobby yang sangat menyenangkan, selain dapat dijadikan bahan refreshing di kala senggang, dapat pula dijadikan sebagai "obat stress" akibat tekanan pekerjaan maupun masalah lain dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu kendala yang dihadapi oleh para penghobi tanaman buah adalah keterbatasan lahan, khususnya lahan di perumahan di daerah perkotaan. Ruang yang tersedia untuk melakukan hobby menanam tanaman buah kadangkala hanya tersedia dalam space mimimalis, 1x4 meter, 2x3 meter, atau bahkan mungkin hanya 1x1 meter. Keinginan untuk menanam beragam tanaman buah dalam space minimalis tersebut memaksa orang untuk mengefisienkan jumlah tanaman maupun ragam jenis/species tanaman yang dikoleksi. Di sisi lain, jika tersedia lahan yang cukup luas di halaman rumah maupun di kebun, hal di atas tetap menjadi persoalan jika ingin melakukan penambahan jumlah tanaman maupun jumlah varietas tanaman yang ingin ditanam. Suatu saat dalam waktu singkat, penambahan jumlah tanaman maupun varietas tanaman akan menjadi kendala karena pengaturan letak tanaman menjadi lebih sulit, pemeliharaan (pengairan, pemupukan, pemangkasan) yang juga menjadi lebih sulit, belum lagi faktor lingkungan yang kurang mendukung (pemanfaatan air dan sinar matahari kurang optimal, kelembaban yang relatif lebih tinggi akibat populasi yang meningkat, dan sebagainya)
 
Bagi para penghobby tanaman mangga khususnya, munculnya beragam varietas baru mangga hasil introduksi resmi maupun tidak resmi (barang bawaan saat seseorang pulang dari luar negeri) terkadang menimbulkan keinginan kuat untuk menambah jumlah tanaman sekaligus menambah variasi varietas koleksi yang hendak dimiliki. 

Jika luas lahan yang sempit menjadi faktor pembatas sementara keinginan untuk menambah variasi varietas yang ingin dikoleksi sangat kuat, menggabungkan dan mengkombinasikan beberapa varietas mangga dalam satu pohon yang sama adalah solusinya. Dengan menggabungkan dan membuat beragam varietas mangga hanya dalam satu pohon yang sama, orang bisa memiliki lebih dari satu varietas hanya dengan menanam satu pohon saja. Jika dalam satu pohon terdapat tiga varietas yang berbeda, maka dengan menanam 3 pohon saja, orang telah dapat memiliki 9 varietas mangga yang berbeda. Bayangkan jika kombinasinya menjadi 4 atau 5 varietas berbeda dalam 1 pohon, orang langsung bisa memiliki 12 hingga 15 varietas berbeda hanya dengan menanam 3 pohon. Asyik 'kan !! 

Keasyikan itu  semakin  bertambah manakala pohon  mangga kombinasi  tersebut  adalah hasil  karya buatan sendiri, yang dibuat  secara bertahap dalam waktu beberapa minggu, dimulai dari memilih dan menyiapkan bibit batang bawah, menyambung hingga sambungannya jadi. Pada akhirnya  orang akan memiliki tanaman mangga yang beraneka ragam varietasnya hanya dengan menanam satu atau beberapa pohon saja. 


Berikut adalah tahapan sederhana untuk membuat mangga kombinasi, dan pembuatannya terbatas pada penggunaan teknik sambung pucuk yang relatif lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan penggunaan teknik penyambungan lainnya (sambung samping, sambung sisip, sambung susuan, maupun okulasi.



TAHAPAN-TAHAPAN DALAM MEMBUAT MANGGA KOMBINASI
dengan metode sambung pucuk (cleft grafting)




Contoh bibit mangga Chokanan bercabang primer 3 yang akan disambung


3 cabang primer yang seimbang, baik ukuran maupun arah percabangannya

Siapkan bibit mangga dengan percabangan primer sebanyak 2 cabang, 3 cabang, 4 cabang, atau bahkan bercabang 5. Cari bibit yang sehat yang ditandai dengan daun yang tumbuh sempurna, daun berwarna hijau segar dan tidak terdapat tanda-tanda serangan hama dan penyakit. Hampir semua varietas mangga dapat dijadikan batang bawah namun yang paling mudah ditemukan di pasaran adalah mangga varietas okyong, namdokmai, chokanan, dan manalagi probolinggo. Keempat varietas ini lebih mudah ditemukan dalam kondisi bibit yang sudah mempunyai cabang primer berjumlah 2 hingga 5 cabang. Selain itu, keempat varietas mangga tersebut terbukti mudah disambung dengan entres yang berasal dari varietas-varietas mangga lain yang ingin disambungkan.



Mangga Okyong bercabang 5 berukuran besar (2 meter)
Jika diinginkan, mangga kombinasi dapat juga dibuat dengan menggunakan bibit mangga berukuran besar (tinggi bibit sebelum disambung 1,5 hingga 2 meter). Pembuatan mangga kombinasi dengan menggunakan bibit mangga sebesar ini sebagai batang bawah lebih ditujukan untuk memperoleh bibit berukuran besar yang relatif lebih cepat pertumbuhannya sekaligus diharapkan lebih cepat berbunga dan berbuah jika ditanam di lahan depan/belakang rumah maupun di kebun




Pilih ruas pada cabang primer yang hendak disambung lalu rompes daun pada bagian yang akan menjadi titik penyambungan. Perompesan daun ini dilakukan agar memudahkan pada saat proses penyambungan dilakukan, saat di mana tangkai daun yang telah dirompes akan lepas 5-7 hari pasca perompesan daun, dengan demikian pada titik sambungan akan terlihat lebih rapi



Pada saat bersamaan, pilih tunas calon entres yang berasal dari varietas mangga pilihan yang ingin disambung dan dikombinasikan menjadi satu pohon. Rompes semua daunnya, hanya menyisakan tangkai daun yang akan lepas dengan sendirinya 5-7 hari pasca perompesan. Tujuan perompesan daun adalah untuk merangsang tumbuh dan buntingnya mata tunas, baik itu mata tunas pada bagian ujung (tunas apikal) maupun mata tunas pada ketiak daun (tunas lateral). Metode perompesan ini bukanlah hal mutlak yang harus dilakukan namun teknik ini sangat membantu mempercepat pertunasan sebelum pengambilan entres sekaligus mempercepat pertunasan pasca penyambungan dilakukan. 
Pada foto di atas, dapat diperoleh setidaknya 2 potong entres untuk disambungkan, entres pada bagian ujung serta entres pada bagian bawahnya (bukan tunas ujung). Keduanya dapat digunakan pada proses penyambungan berikutnya.


Potong cabang yang telah dirompes daunnya menggunakan silet yang telah dipatah menjadi 2 bagian. Jika diameter cabang cukup besar, gunakan pisau tajam yang terbuat dari bahan stainless steel, potong dengan sekali iris untuk menghindari memar batang pada bagian ujung yang hendak disambung


Belah cabang yang ingin disambung menggunakan silet (atau pisau tajam) pada bagian tengah cabang tersebut. Tarik silet (atau pisau tajam) dari arah atas ke bawah dengan tarikan yang teratur secara perlahan untuk membentuk bidang iris yang halus tanpa menimbulkan serat kayu sama sekali


Potong entres (yang telah dirompes daunnya setidaknya seminggu sebelum disambung) dengan panjang entres disesuaikan dengan kebutuhan. Jika ruas antar mata tunas cukup panjang, potong entres menjadi 2 atau 3 potongan entres, masing-masing dengan 2 atau 3 mata tunas. Namun jika ruas antar mata tunas sangat pendek, jadikan satu potongan entres saja dengan beberapa mata tunas sekaligus





Buat bidang iris pada pangkal entres membentuk baji (huruf "V") dengan irisan yang rapi dan halus tanpa serat sama sekali. Jangan membuat bidang iris berbentuk baji dengan ukuran terlalu panjang, cukup sepanjang 2 hingga 2,5 cm. Selain itu, jangan mengiris berulang kali karena akan memendekkan entres tersebut serta menyulitkan saat pemasukan entres ke batang bawah dan pengikatan titik sambungnya




Masuk dan selipkan pangkal entres ke dalam cabang yang telah dibelah sebelumnya. Geser entres ke arah luar untuk mempertemukan kambium entres dengan kambium batang bawah, tidak boleh ada perbedaan ketinggian di permukaan bagian luar pada bidang pertemuan antara entres dan batang bawah, permukaan pada pertemuan antara entres dan batang bawah harus rata. 
Jika diameter entres lebih kecil atau bahkan lebih besar dibanding diameter batang bawah, geser entres pada bagian kiri atau kanan saja (bukan pas di bagian tengah), untuk mempertemukan jaringan kambium keduanya pada salah satu sisi saja (tepi kanan saja atau tepi kiri saja)




Ikat dengan tali plastik (terbuat dari plastik es mambo yang diiris selebar 1,5 cm). Tali plastik jenis ini sangat lentur jika ditarik namun sangat kuat dan sangat lentur, dan kelenturannya yang tinggi tersebut yang dimanfaatkan untuk menjepit entres di tengah belahan batang bawah dengan kuat. Ikat titik sambungan dimulai dari bagian bawah melilit ke arah bagian atas

Ikatan plastik tidak perlu terlalu rapat menutup seluruh permukaan sambungan, cukup dililitkan sambil ditarik ke arah atas. Jangan terlalu khawatir celah sambungan yang tidak tertutupi oleh ikatan plastik akan kemasukan air. Uap air yang terbentuk saat penyungkupan tidak akan menyebabkan kegagalan penyambungan sepanjang kambium entres bertemu dengan kambium batang bawah





Sungkup sambungan dengan plastik es mambo berukuran lebar 4 cm dan panjang minimal 20 cm, menutupi seluruh entres, titik sambungan, hingga batang bawah sepanjang sedikitnya 5 - 6 cm.

Karena ukurannya yang sempit, plastik penyungkup tidak perlu diikat pada bagian bawahnya, cukup dibiarkan sebagaimana yang terlihat pada foto di atas. Dalam waktu singkat akan terbentuk iklim mikro dengan kelembaban yang tinggi di dalam sungkup plastik. Kelembaban yang tinggi inilah yang membantu entres mengurangi laju evapotranspirasi (penguapan akibat proses transpirasi atau pernafasan). Di luar itu, uap air yang terbentuk akibat kelembaban yang tinggi akan mengalir ke bawah akibat gaya gravitasi, oleh karena itu plastik bagian bawah tidak perlu diikat sama sekali

berikan label berisi informasi nama varietas yang disambungkan dan waktu penyambungan untuk menandai setiap cabang dari beberapa cabang yang disambung bersamaan atau berbeda waktunya




Letakkan bibit mangga yang telah selesai disambung di bawah naungan dengan intensitas penyinaran maksimum 50%. Intensitas penyinaran lebih dari 50% akan membuat evapotranspirasi berjalan sangat cepat dan kondisi tersebut dapat membuat entres mengering dan akhirnya menggagalkan proses penyambungan. Sementara jika intensitas penyinaran kurang dari 50% akan menghambat proses fotosintesis bagi tanaman dalam menghasilkan energi sehingga pertumbuhan tanaman secara keseluruhan akan terhambat, termasuk menghambat proses penyatuan sambungan




Tunas pada entres akan mulai pecah menjadi bakal daun pada hari ke 7 (tercepat berdasarkan pengalaman penulis) hingga hari ke 21 satu pasca sambung. Biarkan tunas membentuk daun kecil terlebih dahulu sebelum melepas plastik sungkupnya. Jika plastik sungkup berukuran kecil, jangan biarkan hingga daun tumbuh membesar karena plastik akan menjadi lebih sulit untuk dilepaskan, sementara kerusakan daun akibat pelepasan plastik sungkup juga akan semakin besar. Jika plastik sungkup terlambat dibuka, juga dapat menyebabkan bentuk daun akhirnya menjadi cacat (menekuk atau bengkok)
  




Jangan khawatir daun akan mengering pasca pelepasan plastik sungkup jika tanaman berada di bawah naungan (naungan sekitar 50%), karena secara perlahan-lahan daun akan tumbuh membesar membentuk daun sempurna. Pada kondisi seperti ini, jaga dengan baik pertumbuhan daun dari serangan hama, terutama kutu putih, kepik pemakan daun, lalat daun yang bertelur di daun muda membentuk benjolan kecil di permukaan daun, maupun walangsangit yang menusuk dan menghisap cairan sel-sel daun sehingga daun akan menghitam dan layu. Jika diperlukan, semprotkan larutan insektisida konsentrasi rendah (0,01%) yang mengandung bahan aktif karbosulfan, deltametrin, sipermetrin, lambda sihalotrin, maupun abamektin yang berfungsi untuk melindungi daun muda dari serangan hama-hama perusak daun muda yang telah disebutkan di atas



Perlahan-lahan daun akan tumbuh dan berkembang dengan baik membentuk daun sempurna meski pada kondisi seperti ini masih sangat rawan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh faktor fisik (suhu tinggi akibat sinar matahari), faktor kimia (kekurangan air pada media tanam), maupun faktor biologis (serangan hama dan penyakit tanaman)

Daun yang tumbuh dan berkembang secara sempurna
Daun yang telah telah terbentuk dengan sempurna. Pada kondisi seperti ini, tanaman telah dapat dipindah ke tempat terbuka untuk mendapatkan penyinaran matahari secara penuh, agar daun bisa segera berfotosintesis secara normal dan menghasilkan pertumbuhan tanaman yang lebih baik
ikatan plastik bisa dibuka 60 hari pasca sambung dan ada baiknya untuk mengikat kembali pada bagian atas titik sambungan. Hal ini bertujuan untuk menghindari patahnya entres pada titik sambungan (akibat angin kencang misalnya) sekaligus memberikan kesempatan pembentukan jaringan "kalus" yang rapi pada titik sambungan tersebut. Ikatan plastik yang kedua ini dapat dilepas seluruhnya 90 hari pasca sambung karena sambungan telah menyatu dengan sempurna


4 varietas mangga berbeda yang telah menyatu sempurna pada 4 cabang yang berbeda, 90 hari pasca sambung, pada saat semua ikatan plastiknya telah dibuka
Pembentukan jaringan "kalus" pada titik sambungan, 90 hari pasca sambung
Jaringan "kalus" yang telah terbentuk dengan sempurna 180 hari pasca sambung
Penyatuan sempurna antara entres dengan batang bawah pada umur setahun pasca sambung
Mangga three in one dengan postur bibit cebol karena percabangan primer yang pendek
Mangga three in one dengan postur tinggi, cukup ideal untuk ditanam di halaman atau kebun
Mangga two in one dengan percabangan primer yang rendah, ideal dijadikan tabulampot
Mangga five in 1 berpostur tinggi, sangat cocok untuk ditanam di halaman atau kebun
TIPS dan TRIK dalam membuat MANGGA KOMBINASI

1.     Pilih bibit mangga bercabang 2, 3, 4, atau 5, yang semua kulit cabangnya masih berwarna hijau.  Cabang yang lebih tua dengan kulit cabang yang berwarna coklat muda, mapun coklat keabuan masih dapat disambung dengan tingkat keberhasilan yang tinggi, namun dituntut keahlian atau kemampuan menyambung yang relatif lebih tinggi pula. Selain sambung pucuk, pembuat/penyambung juga harus mampu menguasai teknik sambung samping (side grafting), sambung sisip, maupun okulasi, yang disesuaikan dengan kondisi cabang yang ingin disambung varietas baru sebagai pengganti. Cabang berwarna hijau lebih gampang jika disambung pucuk, sedangkan jika cabang sudah berwarna cokelat muda lebih gampang jika digunakan teknik sambung samping atau sambung sisip, sementara cabang yang telah berwarna cokelat keabuan lebih baik jika menggunakan teknik okulasi. Pemilihan jumlah cabang tentunya mengikuti keinginan dari si pembuat mangga kombinasi.dan berukuran sama besar. Ukuran cabang pada batang bawah sebisa mungkin mendekati seragam. Perbedaan ukuran cabang akan sangat mempengaruhi pertumbuhan tunas hasil penyambungan pada cabang  tersebut, sehingga pada akhirnya nanti tanaman tumbuh tidak seimbang, ada yang tumbuh cepat namun ada pula yang tumbuh dengan lambat.
2.     Sehatkan bibit mangga yang akan digunakan sebagai calon batang bawah terlebih dahulu sebelum disambung. Semakin sehat pertumbuhannya, semakin tinggi tingkat keberhasilan penyambungan yang dilakukan. Jika diperlukan, ganti ukuran polybag atau masukkan dalam pot yang lebih besar dan tambahkan media tanam baru yang umumnya terdiri atas campuran 1 bagian tanah + 1 bagian pupuk kandang atau kompos dan 1 bagian sekam segar atau sekam bakar. Jemur calon batang bawah di bawah sinar matahari penuh dan disiram secara teratur dengan volume air siraman secukupnya. Berikan pupuk NPK (triple 15 atau triple 16) dalam bentuk larutan dengan melarutkan 1 sendok teh pupuk NPK ke dalam 1 liter air, berikan 2 minggu sekali sampai proses tunas dari entres hasil penyambungan nantinya berkembang menjadi daun sempurna
3.     Sebatas pengalaman (bukan hasil penelitian), penyambungan yang dilakukan saat cabang pada batang bawah mengeluarkan tunas, akan menghasilkan pertumbuhan tunas entres (hasil sambungan) yang lebih cepat yang mana hal ini berkaitan erat dengan point nomor 2 di atas. Saat bibit mangga disehatkan, tunggu hingga muncul calon tunas baru di setiap cabangnya, biarkan tunas pecah dan tumbuh daun muda (flush) yang masih kecil (belum sempurna) dan pada kondisi sepert inilah adalah saat yang paling tepat untuk melakukan proses penyambungan. Tunas yang muncul  menandakan bahwa rasio Carbon/Nitrogen (C/N Ratio) pada tanaman sedang berada pada posisi sangat rendah (kandungan Nitrogen tinggi) sehingga pada kondisi tersebut, proses pembelahan dan duplikasi sel-sel tunas ujung berlangsung sangat intensif dan memacu pertumbuhan tunas-tunas baru. Entres yang disambungkan pada kondisi batang bawah seperti ini akan ikut terpacu untuk menduplikasi sel-sel tunas ujungnya, dengan demikian tunas pada entres akan tumbuh lebih cepat mengikuti proses duplikasi sel yang terjadi pada batang bawahnya.
4.     Rompes semua daun pada ranting yang akan digunakan sebagai entres. Perompesan daun seminggu atau 2 minggu sebelum penyambungan bertujuan untuk menurunkan rasio C/N dan merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru, baik itu pada tunas-tunas ujung (tunas apikal) maupun tunas-tunas samping (tunas lateral) yang terdapat pada ketiak daun
5.     Jika memungkinkan, pilih calon entres yang mengandung maksimum 3 mata tunas (jika menggunakan tunas ujung) atau cukup mengandung 1 atau 2 mata tunas (jika bukan tunas ujung atau tunas yang sudah diambil bagian ujungnya). Dari pengalaman, semakin sedikit jumlah mata tunas pada entres yang disambung, pertumbuhan mata tunas yang pecah menjadi calon daun akan semakin cepat. Selain lebih cepat, penggunaan entres menjadi lebih efisien jika mempertimbangkan jumlah entres yang terbatas, khususnya pada varietas-varietas mangga tertentu yang peredarannya masih terbatas. Tidak ada patokan khusus tentang jenis entres pada proses penyambungan ini, bisa menggunakan entres pada bagian ujung, juga bisa menggunakan entres pada bagian di bawahnya, yang penting entres mengandung sedikitnya satu mata tunas.
6.     Pilih entres dari varietas mangga yang mempunyai pola pertumbuhan atau pola pertunasan yang sama. Pada kasus ini dapat diterangkan bahwa varietas Khiojay akan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan varietas Chokanan jika dikombinasikan pada batang bawah yang sama. Khiojay lebih cocok jika digabung dengan mangga varietas Mahathir. Jika pola pertumbuhan tidak seimbang, akhirnya akan memperlihatkan dominasi pertumbuhan salah satu varietas saja, sementara varietas yang lain justru tumbuh dengan lambat dan tidak seimbang
7.     Pilih entres dari varietas mangga yang mempunyai kecenderungan atau kemudahan pembungaan yang sama (jika nantinya ingin ditanam di dalam pot). Jangan menggabungkan varietas khiosawoei dengan varietas namdokmai adalah salah satu contohnya, karena namdokmai relative lebih mudah berbuah disbanding khiosawoei jika ditanam dalam pot
8.     Asal-usul varietas mangga juga perlu dipertimbangkan sebelum menggabungkannya ke dalam satu tanaman. Mangga lokal (Arumanis, Manalagi, Gedong gincu, Golek, dsb) sebaiknya digabung dengan mangga lokal saja, jangan dikombinasikan dengan mangga introduksi, sementara mangga introduksi asal Thailand (namdokmai, chokanan, falan, thongdam, khiosawoei, dsb) jangan dikombinasikan dengan mangga asal Florida atau Australia (R2E2, Keitt, Irwin, Kensington Pride, Rafosa, Lancetilla, dsb), maupun dengan mangga asal Taiwan (Yuwen, Golden Queen/Chin hwang/Khiojay), terkecuali mangga kombinasi tersebut nantinya akan ditanam di lahan maupun pertimbangan pola pertumbuhan/pertunasan yang sama seperti yang diuraikan pada point nomor 6. Mangga-mangga lokal terbukti akan akan berbunga jika mengalami cekaman (stress) air dalam kurun waktu 60an hari, itu sebabnya secara umum mangga lokal di Indonesia akan serentak berbunga pada bulan Agustus/September saat di Indonesia memasuki musim kemarau, sementara keadaan yang sama  tersebut belum tentu berlaku pada pada semua mangga introduksi
9.     Gunakan pisau tajam yang terbuat dari stainless steel yang tipis (Victorinox misalnya), jika cabang berdiamater cukup besar  atau silet (yang dipatah menjadi 2 bagian) jika diameter cabang berdiameter kurang dari diameter pensil. Tujuannya sama, membuat bidang iris yang halus tanpa menimbulkan serat di bagian tengah cabang. Penggunaan cutter sangat tidak direkomentasikan karena selain mengandung minyak, bilah cutter terfragmen menjadi beberapa baian yang jika digunakan sebagai alat pembelah cabang akan menimbulkan bidang iris yang kasar dan berserat
10.  Jika diameter entres berukuran lebih kecil dibanding diameter cabang batang bawahnya, jepit entres pada salah satu sisi saja (kiri atau kanan saja) dan bukannya di tengah-tengah. Prinsipnya adalah mempertemukan dan menyatukan kedua jaringan kambium dari entres dan batang bawah meski hanya pada salah satu sisi saja
11.  Penyambungan yang dilakukan pada sore hari relatif lebih baik jika dibandingkan dengan penyambungan yang dilakukan pada pagi atau siang hari. Pada sore hari, kelembaban udara akan kembali naik disertai dengan penurunan suhu udara hingga pagi hari berikutnya. Kondisi seperti ini akan sangat membantu bagian tanaman yang baru disambung untuk berdaptasi pada saat fase kritis pasca penyambungan. Kelembaban tinggi dengan suhu rendah akan sangat membantu bagian tanaman yang disambung untuk meminimalkan proses evapotranspirasi (penguapan akibat proses pernafasan tanaman), setidaknya selama 12 hingga 14 jam pasca penyambungan, dan setelahnya tanaman telah terkondisikan secara mikro pada bagian yang disambung dan disungkup tersebut
12.  Letakkan tanaman yang telah disambung di bawah tempat ternaungi dengan intensitas naungan sekitar 50% (di bawah pohon misalnya) dengan tujuan untuk mengurangi laju evepotranspirasi, khususnya pada bagian yang disambung. Jika diletakkan di bawah sinar matahari langsung, evepotranspirasi akan berlangsung dengan sangat cepat, ditandai dengan volume butiran air yang cukup banyak di dalam plastic penyungkup. Jika laju evapotrasnpirasi ini tidak diimbangi oleh laju penyerapan air yang cepat pula, maka entres akan mengerut dan berwarna kekuningan dan akhirnya mati, ditandai oleh entres yang layu dan menghitam. Untuk mengimbangi laju evapotranspirasi ini, berikan air siraman secara teratur dalam volume secukupnya ke media tanam dalam pot, tidak perlu sampai berlebihan yang ditandai dengan air yang menetes keluar dari bagian bawah pot
13.  Lepas sungkup plastik pada saat tunas pecah dan mulai berbentuk daun kecil, dan pelepasan sungkup ini sebaiknya dilakukan pada saat sore hari, mengambil keuntungan dari kelembaban udara yang mulai meningkat dan disertai oleh penurunan suhu udara sebagai mana yang telah disinggung pada point nomor 11. Secara umum, calon daun tidak akan mengering jika tanaman berada pada naungan 50%, sementara jika pada kondisi naungan 50% kemdian calon daun mengering, sungkup ulang dengan plastic untuk menghindari kematian entres secara keseluruhan. Dari pengalaman, meski bakal daun mengering dan rontok,  
14.  Tidak ada patokan waktu kapan tunas pada entres mulai pecah membentuk calon daun, semua tergantung kepada kesehatan batang bawah yang dikombinasikan dengan “kematangan” tunas pada entres saat penyambungan, namun jika memperhatikan dan melaksanakan tahapan-tahapan pada tips dan trik ini dengan benar, tunas pada entres bisa pecah mulai pada hari ke 7 hingga hari ke 21 pasca sambung. Pada kasus tertentu, tunas baru pecah pada waktu yang cukup lama pasca penyambungan, bisa pada umur 50 hari atau bahkan 60 hari. Pada kondisi seperti ini, entres tidak mengering pasca buka sungkup plastik di hari ke 29 atau ke 30. Jika seminggu kemudian entres tetap hijau, semprotkan larutan pupuk yang mengandung Ca (kalsium) yang dikombinasikan dengan Atonik pada konsentrasi rendah (0,5 gram pupuk Ca + 0,5 cc Atonik dilarutkan dalam 1.000 cc air). Ulangi seminggu sekali sampai tunas pecah. Jangan lupa, pemupukan yang dianjurkan pada point nomor 2 tetap harus dilakukan secara kontinyu sampai vigor tanaman secara keseluruhan terlihat sangat sehat
15.  Jemur tanaman di bawah sinar matahari penuh saat daun pada entres sudah berkembang sempurna, dengan tujuan agar tanaman dapat tumbuh secara optimal dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi utama bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Setelahnya, tanaman dapat ditanam langsung di lahan maupun dipelihara sebagai tanaman buah dalam pot (tabulampot) dengan melakukan kaidah-kaidah budidaya yang diperlukan agar tanaman tumbuh dan berkembang sempurna serta menghasilkan buah sebagaimana yang diharapkan.
     SELAMAT MENCOBA!!